STBA Cipto Hadi Pranoto Gelar PKM Kolaboratif Pengenalan Bahasa Jepang & Sastra Inggris untuk Karang Taruna RW 021 Teluk Pucung
Bekasi, 18 Juni 2025 — Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) Cipto Hadi Pranoto kembali menunjukkan komitmennya dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi lewat kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Pada Sabtu, 17 Mei 2025, kegiatan ini berlangsung di wilayah RW 021 Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, dan diikuti oleh anggota Karang Taruna setempat.
Mengangkat tema “Kana Moji Nyuumon & Aisatsu/Ojigi”—yang berarti Pengenalan Huruf Kana dan Salam Sapaan dalam Bahasa Jepang—kegiatan ini turut didukung oleh Program Studi Sastra Inggris, yang menyajikan materi berjudul “Easy Ways to Speak English with Confidence”. Kolaborasi ini bertujuan memberi pengalaman belajar bahasa asing yang menyenangkan dan mendalam dengan pendekatan budaya, komunikasi, dan praktik langsung.

Dipimpin langsung oleh Ketua Pelaksana PKM, Ibu Heny Kurniawati, S.S., M.Pd, kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari peserta. Dalam sesi utama yang dipandu para dosen dan mahasiswa dari Program Studi Bahasa Jepang, peserta mengenal dasar-dasar huruf Jepang—Hiragana dan Katakana—serta nilai budaya seperti etika sapaan dan cara menghormati melalui ojigi.
Materi disampaikan secara komunikatif dan menyenangkan, lengkap dengan kegiatan praktik menulis dan bermain peran. Dosen Fauziah Fitri, S.S., M.Pd dan Igat Meliana, S.Pd., M.Si, menyatakan harapan mereka agar peserta mendapatkan pengalaman belajar yang berkesan dan memperkenalkan budaya sopan santun serta kedisiplinan Jepang.

Sementara itu, dari Program Studi Sastra Inggris, peserta diajarkan berbagai teknik praktis untuk berbicara bahasa Inggris dengan percaya diri, mulai dari percakapan sehari-hari, pelafalan, hingga latihan speaking di depan umum.
Kegiatan ini disambut penuh antusiasme, termasuk dari anak-anak SD yang turut serta. Mereka tampak aktif mengikuti seluruh latihan, berdiskusi, dan berlatih langsung bahasa Jepang dan Inggris bersama mahasiswa pendamping.
Kegiatan PKM kolaboratif ini menegaskan bahwa pendidikan bahasa asing tidak hanya soal menghafal huruf dan kata, tetapi juga memperkenalkan nilai budaya yang memperkaya wawasan peserta. Semoga kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan dan memberikan manfaat besar untuk masyarakat sekitar.
